[Review] HOPE (2013)


Genre             : Drama 
Rate IMDb     : 8,2/10 


Beberapa hari lalu aku tuh lagi males ngelanjutin drama yang sedang aku tonton. Pas scrolling ig, aku  nemu film korea yang katanya sad ini. Sebenarnya udah beberapa kali sih aku nemu, cuma ya belum siap aja buat nonton. Soalnya film dengan genre drama keluarga seperti ini benar-benar kelemahan buat aku yang gampang banget nangis๐Ÿ˜…๐Ÿ˜…. Tapi rasa penasaran mengalahkan segalanya. Cus lah kita tonton dan buktikan apakah film ini beneran sad dan bisa ngalahin Miracle in Cell No. 7 yang notabene merupakan salah satu film korea paling sad yang pernah aku tonton? 

Yuk kita masuk ke sinopsisnya

Tenang aku gak bakalan banyak ngespoiler kok.๐Ÿ˜‰
Jadi ceritanya, pada suatu pagi, seorang gadis kecil bernama So-won yang sedang berangkat ke sekolah menerima pelecehan seksual dari orang yang tidak dikenal. Dari kejadian ini So-won menderita luka fisik yang sangat parah dan mengharuskannya menjalani operasi besar. Ketika hendak berpindah kamar setelah menjalani operasi, sang ayah menggendong So-won demi menghindari para wartawan. Hal ini menyebabkan kotoran dalam kantong kotoran yang dikenakan So-won tumpah dan mengotori bajunya. Karena panik, ayahnya pun mencoba membersihkan dan mengganti pakaian So-won namun dengan sedikit memaksa. 
Yah bisa ditebak apa yang akan terjadi kan? 
Ya, So-won jadi mengingat kembali kejadian memilukan yang menimpanya dan membuatnya takut untuk bertemu dan berbicara dengah ayahnya. 
Apa yang akan dilakukan sang ayah untuk memperbaiki semuanya? 
Dan apakah hukuman yang akan diterima oleh si pelaku?

What I think about this film?

Sebenarnya maju mundur banget mau nonton film ini. Nah setelah beberapa kali lihat spoiler yang bertebaran di ig, akhirnya aku memutuskan buat nonton. Film ini tuh diangkat dari kisah nyata yang terjadi di tahun 2008 dan pernah dibahas oleh mas Hansol di Korea Roemit. Film ini berhasil menggambarkan sosok gadis kecil yang dituntut untuk dewasa oleh keadaan dan harus menghadapi hal yang bahkan sulit untuk dihadapi oleh orang dewasa. 

Honestly, for me level sedih yang dihadirkan film ini belum mampu menggeser kedudukan Miracle in Cell No. 7. Dibandingkan dengan sedih, ending film ini lebih membuat aku marah, kesal dan kecewa. Hukuman yang diterima pelaku rasanya belum sepadan dengan apa yang sudah dilakukannya yang bahkan menyebabkan cacat permanen pada korban. Apalagi korbannya adalah anak-anak yang masa depannya masih sangat panjang.

Dari film ini aku jadi tau bahwa tidak ada hal yang benar-benar adil ditangan manusia, bahkan seorang hakim sekalipun bisa membuat keputusan yang tidak adil. Menurutku dengan semua bukti dan bahkan kesaksian korban, sebenarnya pelaku bisa mendapatkan hukuman yang jauh lebih berat apalagi ia sudah pernah melakukan kesalahan yang sama sebelumnya. Bisa-bisanya hukumannya lebih ringan karena alasan ia tidak ingat apa yang terjadi karena mabuk? Tapi memang harus aku akui bahwa pelaku benar-benar hebat dalam berbohong. Bayangin, bisa-bisanya dia bilang kalau dia benar melakukan itu berarti dia sama dengan binatang.
Hah.. Yes, you are an animal bro.
Asli emosi kejiwaan dibuatnya.

Rating Pribadi : 8,5/10

Komentar